Kebiasaan menabung merupakan salah satu perilaku yang dianggap positif dalam mengelola keuangan. Menabung dianggap sebagai langkah awal untuk membangun keuangan yang sehat. Namun, ironisnya, beberapa kebiasaan menabung yang tampak baik bisa justru membawa akibat buruk dan bahkan membuat seseorang menjadi miskin secara finansial.
Salah satu kebiasaan menabung yang bisa membuat miskin adalah menabung tanpa tujuan yang jelas. Banyak orang menabung hanya karena diwajibkan atau karena melihat orang lain menabung, tanpa memiliki tujuan yang jelas. Akibatnya, uang yang ditabung tersebut seringkali digunakan untuk kebutuhan yang sebenarnya tidak terlalu penting, seperti membeli barang-barang konsumtif yang tidak memberikan nilai tambah bagi keuangan.
Selain itu, kebiasaan menabung dengan cara menyisihkan sisa uang setelah membelanjakan semua kebutuhan juga bisa membuat miskin. Hal ini disebabkan karena sisa uang yang tersisa mungkin tidak mencukupi kebutuhan yang sebenarnya lebih penting, seperti investasi atau dana darurat. Ketika uang ditabung hanya dari sisa-sisa belanjaan, maka proses mencapai tujuan keuangan akan semakin lambat dan tidak efektif.
Kelebihan menabung juga bisa membuat seseorang menjadi miskin. Memiliki terlalu banyak tabungan di bank dengan suku bunga rendah bisa membuat nilai uang tergerus oleh inflasi. Selain itu, jika terlalu fokus menabung tanpa berinvestasi, seseorang juga akan kehilangan potensi keuntungan yang bisa didapatkan dari investasi yang lebih menguntungkan.
Dalam kebiasaan menabung, memang perlu kesadaran untuk menentukan tujuan yang jelas, alokasi yang tepat, dan instrumen investasi yang sesuai dengan kebutuhan. Menabung memang penting, namun demikian, kebiasaan menabung yang tidak tepat justru bisa membawa akibat buruk bagi keuangan seseorang. Oleh karena itu, penting untuk belajar lebih banyak tentang manajemen keuangan agar dapat menabung dengan lebih bijak dan efektif.
